Manusia itu sebenarnya kekal, mengapa? Karena yang hancur itu hanya
zohirnya saja, hanya jasadnya saja, hanya raganya saja. Tetapi ruhnya, jiwanya
akan kembali kesisi Tuhannya dan Tuhan itu kekal abadi.
Manusia itu seperti filosfi kacang. Kacang itu yang terpenting
adalah isinya yang dimakan, tidak ada yang memakan kulitnya, kulitnya hanya
dibuang atau dijadikan kerajinan oleh pengerajin tapi tetap tidak bisa dimakan
begitu juga manusia yang dilihat oleh Tuhan hanyalah jiwanya, hanyalah hatinya,
hanyalah takwanya. Jadi jangan buang isinya untuk memperindah kulitnya jangan
membuang keimanan, kebersihan jiwa dan hati hanya untuk kesenangan yang
terbuang, keindahan yang sia-sia sehingga mendatangkan penyesalan yang tak
terbayangkan fikiran, azab yang tak terduga hati.
Manusia itu juga seperti pohon. Pohon itu yang paling baik adalah
yang paling kuat paling banyak buahnya paling lama hidupnya begitu juga
manusia, manusia itu yang paling utama adalah yang paling kuat dari segala
bidang/sisi terutama sisi iman dan takwanya, paling banyak manfaatnya bagi
manusia lain paling lama umurnya.
Berbicara tentang manusia maka manusia itu memiliki yang namanya
hati dan akal. Hati inilah yang menggerakkan manusia untuk berbuat dan akal
sebagai bahan pertimbangannya. Kata hati dalam bahasa Indonesia sering
digunakan untuk menggambarkan perasaan dan akal digunakan untuk
menggambarkan kecerdasan berfikir, oleh karena itu saya membagi hati menjadi
dua, yaitu hati lahiriyah dan hati bathiniyah. Hati lahiriyah adalah yang biasa
kita ketahui dalam pelajaran biologhi atau IPA, yaitu organ tubuh yang
berfungsi sebagai penyerap atau penetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh
manusia, ukurannya sekepalan tangan manusia. Sedangakan yang bathiniyah adalah
perasaan manusia yang tersirat, ukurannya menjadi rahasia yang belum bisa
diukur oleh IPTEK. Hati ini memiliki fungsi untuk
menyerap racun-racun dalam tubuh bukan hanya karena hati memiliki senyawa yang
mampu untuk itu tapi karena hati memiliki penggerak rasa yang mampu
menetralisir semua hal yang mampu menghancurkan jiwa raga insani. Hati dalam
bhasa arab disebut Qhalbu yang berasal dari kta قلب-يقلب memiliki makna membolak-balikan oleh karena
itu hati manusia sering berubah-ubah bolak-balik tak karuan, kadang manusia
senang kadang juga sedih menangis tertawa semua expersi manusia berputar bagai
mata rantai yang tak terputus sampai manusia menemukan kebenarannya, itulah
kematian. Hati ini adalah organ yang sangat berpengaruh bagi seseorang Nabi
Muhammad bersabada bahwa di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging yang
apabila baik maka tubuh manusia itupun baik pula seluruhnya dan apabila rusak
maka rusak pula seluruhnya ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.
Jadi hati itu baik yang lahiry maupun yang bathiny sama pengaruhnya bagi tubuh
manusia itu sendiri.